Kamis, 24 Oktober 2013

JAVA sample menggunakan MessageDialog

import javax.swing.*;
public class LA2
{
    public static void main (String [] args)
    {
        String nama = JOptionPane.showInputDialog("Nama : ");
        String npm  = JOptionPane.showInputDialog("NPM  : ");
        String kelas = JOptionPane.showInputDialog("kelas: ");
       
        int uts = Integer.parseInt(JOptionPane.showInputDialog("UTS : "));
        int uas = Integer.parseInt(JOptionPane.showInputDialog("UAS : "));
        double total = (uts*0.7) + (uas*0.3);
        if(total >=75)
        JOptionPane.showMessageDialog
        (null,"Nama saya : "+nama + "\nnpm saya : "+npm + "\nkelas saya : "+kelas + "\nLULUS"+total);
        else
        JOptionPane.showMessageDialog
        (null,"Nama saya : "+nama + "\nnpm saya: "+npm + "\nkelas saya : "+kelas + "\nTIDAK LULUS"+total);
    }
}


Sabtu, 12 Oktober 2013

WAJAH BAHASAKU KINI

                    Saat ini kita sering mendengar khususnya dari anak muda jaman sekarang baik  di lingkungan masyarakat pemakain bahasa indonesia yang kurang baik. Saya pun juga demikian, dan dulu tata krama kita dibenah sejak dini dan kita diajarkan berbicara sopan kepada orang tua, tapi sewaktu saya berjalan kedaerah jakarta timur dan jakarta utara saya sering menemui banyak anak dibawah umur yang sering mnggunakan istilah "GUA" kepada orang tuanya. Padahal bahasa itu kurang sopan untuk kita berbicara kepada orang yang lebih tua daripada kita.

                    Untuk dampak buruknya seperti, karena terlalu menggunakan bahasa yang tidak baku seperti itu akan berpengaruh terhadap kinerja di dalam suatu ruang lingkup pekerjaan, seperti kita terlalu asik berbicara tidak baku pada suatu partner bisnis kita, mungkin partner tersebut tersinggung dan membatalkan kontrak bisnis dengan kita. tapi dampak positif juga tampak dari pemakaian bahasa tidak baku tersebut , hanya kita perlu menyesuaikan sedang pantaskah lingkungan kita jika menggunakan bahasa tersebut. seperti kita saat sedang berkumpul dengan teman-teman kita, tidak apa kita menggunakan bahsa tersebut, dan bisa membuat kita lebih mudah berkomunikasi.

                   Dan lagi pula saat ini kita sering mendapatkan bahasa baru diberbagai media seperti televisi dan dunia maya, Mungkin ditelinga kalangan pelajar sering terdengar kata "GUA" dan "LO" itu adalah pengganti kata "SAYA" dan "KAMU". Saya pun juga bingung darimana asal kata tersebut. Kurangnya pemakaian bahasa indonesia yang baku mungkin dikarenakan zaman yang terus berkembang, apalagi kalangan remaja atau pun golongan orang tua sekarang juga ingin mencoba hal hal baru. Tapi menurut saya, pemakaian bahasa indonesia yang tidak baku seperti ini ada dampak negatif dan juga positifnya
                  Mungkin jika kita sebagai kalangan pelajar harus sering dibenahi semenjak sekolah dasar untuk memberikan bahasa indonesia yang baik, dengan mengadakan diskusi itu bisa membuat pelajar menggunakan bahasa indonesia yang baku dan baik, lalu dengan adu debat kita juga bisa melatih kita, yang terpenting kita harus sering membiasakan berbicara dengan bahasa indonesia yang baku dan baik kepada orang yang lebih tua daripada diri kita.

Senin, 30 September 2013

Opini tentang Kuliah / Universitas

            Disini saya akan menceritakan opiini saya tentang kuliah, dimana saya juga ada seorang mahasiswa disebuah universitas di jakarta. Kalau kita mendengar tentang kuliah / universitas itu berhubungan sekali dengan mahasiswa, mahasiswi, dan juga tentang pendidikan yang lebih tinggi. Disini dimaksudkan pendidikan yang lebih tinggi itu adalah pendidikan yang kaitannya tentang sebuah jurusan.



            Sekarang ini baik di Jakarta maupun diluar Jakarta itu sendiri sudah banyak sekali Universitas yang telah berdiri dan berjalan baik itu Universitas Negeri maupun Universitas Swasta. Kuliah itu sendiri adalah dimana sebuah pilihan untuk anak yang sudah tamat jenjang SMA/SMU untuk memilih kembali belajar di Universitas atau Bekerja.
           
            Hanya ada 2 pilihan setelah lulus dari jenjang tersebut, dalam setiap tahunnya untuk persentase anak yang melanjutkan kuliah atau langsung bekerja selalu berubah-ubah. Dan ada juga beberapa anak yang menganggur setelah lulus SMA itu sendiri. Berbagai faktor yang menyebabkan beberapa anak menganggur, contoh hal bisa kita liat beberapa dengan minimnya keuangan sedangkan setiap tahun untuk kuliah itu sendiri biayanya selalu naik.

            Universitas antara Negeri dan Swasta sangat memiliki perbedaan baik dr segi biaya dan pengajaran. Banyak orang berspekulasi Universitas Negeri lebih baik dari swasta, dan menurut saya itu benar. Untuk itu banyak sekali tamatan sekolah banyak sekali yang menginginkan untuk berkuliah di Universitas Negeri. Adapun kebanyakan Universitas negeri yang berada diluar jakarta sendiri banyak menjadi pilihan para lulusan baru siswa/siswi sma.

            Dalam jenjang Universitas kita banyak sekali pilihan untuk jurusan, beberapa jurusan yang kita sukai seperti keuangan terdapat jurusan Ekonomi, untuk jurusan bahasa terdapat jurusan Sastra, untuk jurusan kesehatan terdapat jurusan Kedokteran, dan terdapat juga jurusan Hukum, IT (komputer), dan masih banyak lainnya untuk jurusan sebagai pilihan kita.

            Untuk menentukan jurusan yang akan diambil, banyak sebagian orangtua memberi masukan kepada anaknya. Disini yang kita harus hati-hati dalam pengambilan jurusan, beberapa orangtua menginginkan anaknya jurusan yang mereka inginkan, dan itu berbading terbalik dengan keinginan dari anak tersebut. Maka dalam pengambilan jurusan ini anak dan orangtua harus benar-benar mengerti yang terbaik dan yang paling tepat. Dimana yang menjalankan kuliah jurusan tersebut adalah Anak tersebut bukan OrangTua.

            Dalam perkuliahan sangatlah berbeda dengan saat bersekolah SMA. Kuliah itu sendiri adalah tanggung jawab seorang anak sebagai Mahasiswa / Mahasiswi. Ditekankan bahwa mereka adalah seseorang yang sudah dewasa dan sebagai pribadi yang mandiri sebagai mahasiswa dan mahasiswi belajar dan mengikuti segala kegiatan perkuliahan untuk meningkatkan derajatnya, dan untuk mencapai cita-ciatanya.

Rabu, 24 April 2013

Soal Essay ( Teorum 2 ) Perilaku konsumen

1. Yang dimaksud dari pernyataan Keranjang Pasar yaitu :

     Jawaban :
     Sebuah daftar dari satu atau lebih komoditi dengan jumlah tertentu.

2. Penjelasan dari Preferensi Konsumen adalah :

     Jawaban :
     sesuatu penggambarkan alasan-alasan mengapa orang lebih suka satu barang dari pada
     barang yang lain.

Soal PG ( Teorum 2 ) Perilaku konsumen

1. Cara untuk memahami perilaku konsumen yaitu, kecuali :
    a. Preferensi konsumen
    b. Keterbatasan anggaran
    c. Pilihan-pilihan konsumen
    d. Tempat / toko

       jawaban nya : 
         D. Tempat / toko

2. Yang dimaksud dengan keranjang pasar adalah :
    a. Keranjang yang disediakan dari toko.
    b. Keranjang yang ada di pasar.
    c. Keranjang pasar / tempat menaruh barang pada saat belanja.
    d. Sebuah daftar dari satu atau lebih komoditi dengan jumlah tertentu.


       jawabannya adalah : 
         D. Sebuah daftar dari satu atau lebih komoditi dengan jumlah tertentu

Perilaku Konsumen (tulisan 2 Teori Organisasi Umum)

Apa yang dilakukan konsumen ?
Sebelum mulai pembahasan, kita harus jelas terlebih dahulu tentang asumsi yang diapaki pada perilaku konsumen, dan apakah asumsi-asumsi ini cukup realistis. Sulit untuk memperdebatkan anggapan bahwa konsumen memiliki preferensi (kesukaan) atas sejumlah barang dan jasa yang tersedia untuk mereka dan bahwa mereka dibatasi dengan anggaran keuangan yang memaksa mereka  untuk menentukan pilihan mana yang dapat dibeli. Tapi, kita mungkin akan sependapan dengan argumentasi bahwa konsumen akan memutuskan kombinasi barang dan jasa yang mana, yang dibeli untuk memaksimalkan tinggkat kepuasan mereka.
            Kita juga tahu bahwa konsumen tidak selalu melakukan keputusan atas pembelian secara rasional. Sebagai contoh, kadang-kadang konsumen membeli sesuatu dengan tiba-tiba, melupakan atau tidak memperhitungkan keterbatasan anggaran yang mereka punya (dan akibatny berhutang). Dan konsumen tidak yakin atas preferensi mereka atau dipengaruhi dengan apa yang telah dibeli oleh teman, tetangga, atau bahkan perubahan suasana hati mereka sendiri.Dan bahkan bila konsumen bertindak secara rasional, yang mungkin tidak dapat selalu dilakukan konsumen, untuk memperhitungkan banyak harga dan pilihan yang mereka hadapi setiap hari.

PREFERENSI KONSUMEN
Dengan begitu banyak jumlah barang dan jasa yang disediakan oleh ekonomi industri untuk dibeli dan selera individual yang berbeda-beda, bagaimana kita dapat menggambarkan preferensi konsumen secara logis. Mari kita mulai dengan memikirkan bagaimana seorang konsumen dapat membandingkan kelompok-kelompok item yang berbeda untuk dibeli.
Ada istilah keranjang pasar untuk kelompok item tertentu, secdara spesifik, keranjang pasar adalah sebuah daftar dari satu atau lebih komoditi dengan jumlah tertentu. Keranjang pasar dapat berisikan berbagai item pangan dalam sebuah kereta dorong. Dapat pula berarti jumlah pangan, sandang, dan papan yang dibeli konsumen setiap bulannya. Banyak ahli ekonomi yang juga menggunakan bendel (bundle) yang berarti sama dengan keranjang pasar.
Bagaimana konsumen memilih keranjang pasar? Misalnya, bagaimana mereka memutuskan beberapa banyak pangan versus sandang yang dibeli setiap bulannya? Meskipun pilihan konsumen mungkin kadang-kadang sewenang-wenang, seperti yang akan segera kita lihat, konsumen biasanya memilih keranjang pasar yang membuat mereka seberuntung mungkin.

Perilaku Konsumen (tulisan 1 Teori Organisasi Umum)

PERILAKU KONSUMEN

            Bagaimanakah seorang konsumen dengan pendapatan terbatas memutuskan barang dan jasa mana yang akan dibeli ?Ini merupakan masalah dasar dalam ilmu mikroekonomi. Salah satu hal yang kita bahas dalam bab ini.
            Pemahaman tentang keputusan pembelian konsumen akan membantu kita memahami bagaimana perubahan pendapatan dan harga memengaruhi permintaan untuk barang dan jasa serta mengapa permintaan untuk beberapa produk lebih sensitif daripada produk lainnya pada perubahan harga dan pendapatan.

Cara terbaik untuk memahami perilaku konsumen adalah dengan tiga langkah berbeda :
1. Preferensi Konsumen : Langkah pertama adalah menemukan cara yang praktis untuk menggambarkan alasan-alasan mengapa orang lebih suka satu barang daripada barang yang lain. Kita akan melihat bagaimana preferensi konsumen untuk berbagai barang dapat digambarkan secara grafik dan aljabar.
2. Keterbatasan Anggaran : Sudah pasti, konsumen juga mempertimbangkan harga. Oleh karena itu, dalam langkah kedua ini kita harus menyadari adanya kenyataan bahwa konsumen mempunyai keterbatasan pendapatan yang membatasi jumlah barang yang dapat mereka beli. Apa yang harus dilakukan konsumen dalam situasi seperti ini ? Kita menemukan jawaban untuk masalah seperti ini dengan menggabungkan  preferensi konsumen dan keterbatasan anggaran dalam langkah ketiga berikut.
3. Pilihan-pilihan Konsumen : Dengan mengetahui preferensi dan keterbatasan pendapatan mereka, konsumen memilih untuk membeli kombinasi barang-barang yang memaksimalkan kepuasan mereka. Kombinasi ini akan bergantung pada harga berbagai barang tersebut. Jadi, pemahaman pada pilihan konsumen akan membantu kita memahami permintaan yaitu, berapa banyak jumlah suatu barang yang dipilih konsumen untuk dibeli bergantung pada harganya.
            Ketiga langkah ini merupakan dasar dari teori konsumen, dan kita akan membahasnya secara rinci dalam tiga bagian pertama pada bab ini. Kemudian, kita akan menggali sejumlah aspek menarik lainnya dari perilaku konsumen. Sebagai contoh, kita akan melihat bagaimana seseorang dapat menentukan sifat dasar preferensi konsumen melalui pengamatan actual terhadap perilaku konsumen. Jadi jika konsumen memilih satu barang dari barang alternative dengan harga yang sama kita dapat mengambil kesimpulan bahwa ia lebih menyukai barang yang pertama. Kesimpulan yang sama dapat diambil dari keputusan actual yang dilakukan konsumen dalam menanggapi perubahan harga berbagai barang dan jasa yang tersedia untuk dibeli.
            Kita bisa melihat bahwa indeks harga konsumen dapat memberikan satu ukuran bagaimana kesejahteraan konsumen berubah sepanjang waktu. Pada bab ini kita akan lebih mempelajari lebih dalam mengenai subjek daya beli dengan menggambarkan serangkaian indeks yang mengukur perubahan daya beli sepanjang waktu. Karena hal itu memengaruhi manfaat dan biaya dari sejumlah program kesejahteraan sosial, indeks-indeks ini merupakan perangkat yang signifikan dalam menetapkan kebijakan pemerintah di Amerika.