Apa
yang dilakukan konsumen ?
Sebelum
mulai pembahasan, kita harus jelas terlebih dahulu tentang asumsi yang diapaki
pada perilaku konsumen, dan apakah asumsi-asumsi ini cukup realistis. Sulit
untuk memperdebatkan anggapan bahwa konsumen memiliki preferensi (kesukaan)
atas sejumlah barang dan jasa yang tersedia untuk mereka dan bahwa mereka
dibatasi dengan anggaran keuangan yang memaksa mereka untuk menentukan pilihan mana yang dapat
dibeli. Tapi, kita mungkin akan sependapan dengan argumentasi bahwa konsumen
akan memutuskan kombinasi barang dan jasa yang mana, yang dibeli untuk
memaksimalkan tinggkat kepuasan mereka.
Kita juga tahu bahwa konsumen tidak selalu melakukan
keputusan atas pembelian secara rasional. Sebagai contoh, kadang-kadang
konsumen membeli sesuatu dengan tiba-tiba, melupakan atau tidak memperhitungkan
keterbatasan anggaran yang mereka punya (dan akibatny berhutang). Dan konsumen
tidak yakin atas preferensi mereka atau dipengaruhi dengan apa yang telah
dibeli oleh teman, tetangga, atau bahkan perubahan suasana hati mereka sendiri.Dan
bahkan bila konsumen bertindak secara rasional, yang mungkin tidak dapat selalu
dilakukan konsumen, untuk memperhitungkan banyak harga dan pilihan yang mereka
hadapi setiap hari.
PREFERENSI
KONSUMEN
Dengan
begitu banyak jumlah barang dan jasa yang disediakan oleh ekonomi industri
untuk dibeli dan selera individual yang berbeda-beda, bagaimana kita dapat
menggambarkan preferensi konsumen secara logis. Mari kita mulai dengan
memikirkan bagaimana seorang konsumen dapat membandingkan kelompok-kelompok
item yang berbeda untuk dibeli.
Ada
istilah keranjang pasar untuk kelompok item tertentu, secdara spesifik,
keranjang pasar adalah sebuah daftar dari satu atau lebih komoditi dengan
jumlah tertentu. Keranjang pasar dapat berisikan berbagai item pangan dalam
sebuah kereta dorong. Dapat pula berarti jumlah pangan, sandang, dan papan yang
dibeli konsumen setiap bulannya. Banyak ahli ekonomi yang juga menggunakan
bendel (bundle) yang berarti sama dengan keranjang pasar.
Bagaimana
konsumen memilih keranjang pasar? Misalnya, bagaimana mereka memutuskan beberapa
banyak pangan versus sandang yang dibeli setiap bulannya? Meskipun pilihan
konsumen mungkin kadang-kadang sewenang-wenang, seperti yang akan segera kita
lihat, konsumen biasanya memilih keranjang pasar yang membuat mereka
seberuntung mungkin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar