Rabu, 24 April 2013

Perilaku Konsumen (tulisan 2 Teori Organisasi Umum)

Apa yang dilakukan konsumen ?
Sebelum mulai pembahasan, kita harus jelas terlebih dahulu tentang asumsi yang diapaki pada perilaku konsumen, dan apakah asumsi-asumsi ini cukup realistis. Sulit untuk memperdebatkan anggapan bahwa konsumen memiliki preferensi (kesukaan) atas sejumlah barang dan jasa yang tersedia untuk mereka dan bahwa mereka dibatasi dengan anggaran keuangan yang memaksa mereka  untuk menentukan pilihan mana yang dapat dibeli. Tapi, kita mungkin akan sependapan dengan argumentasi bahwa konsumen akan memutuskan kombinasi barang dan jasa yang mana, yang dibeli untuk memaksimalkan tinggkat kepuasan mereka.
            Kita juga tahu bahwa konsumen tidak selalu melakukan keputusan atas pembelian secara rasional. Sebagai contoh, kadang-kadang konsumen membeli sesuatu dengan tiba-tiba, melupakan atau tidak memperhitungkan keterbatasan anggaran yang mereka punya (dan akibatny berhutang). Dan konsumen tidak yakin atas preferensi mereka atau dipengaruhi dengan apa yang telah dibeli oleh teman, tetangga, atau bahkan perubahan suasana hati mereka sendiri.Dan bahkan bila konsumen bertindak secara rasional, yang mungkin tidak dapat selalu dilakukan konsumen, untuk memperhitungkan banyak harga dan pilihan yang mereka hadapi setiap hari.

PREFERENSI KONSUMEN
Dengan begitu banyak jumlah barang dan jasa yang disediakan oleh ekonomi industri untuk dibeli dan selera individual yang berbeda-beda, bagaimana kita dapat menggambarkan preferensi konsumen secara logis. Mari kita mulai dengan memikirkan bagaimana seorang konsumen dapat membandingkan kelompok-kelompok item yang berbeda untuk dibeli.
Ada istilah keranjang pasar untuk kelompok item tertentu, secdara spesifik, keranjang pasar adalah sebuah daftar dari satu atau lebih komoditi dengan jumlah tertentu. Keranjang pasar dapat berisikan berbagai item pangan dalam sebuah kereta dorong. Dapat pula berarti jumlah pangan, sandang, dan papan yang dibeli konsumen setiap bulannya. Banyak ahli ekonomi yang juga menggunakan bendel (bundle) yang berarti sama dengan keranjang pasar.
Bagaimana konsumen memilih keranjang pasar? Misalnya, bagaimana mereka memutuskan beberapa banyak pangan versus sandang yang dibeli setiap bulannya? Meskipun pilihan konsumen mungkin kadang-kadang sewenang-wenang, seperti yang akan segera kita lihat, konsumen biasanya memilih keranjang pasar yang membuat mereka seberuntung mungkin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar