BUDAYA
MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN
Bagi sebagian orang, sampah adalah
benda yang mengganggu. Keberadaanya mengusik orang-orang. Terlebih jika sampah
itu menggunung dan berserakan ditempat umum. Parahnya, kita akan merasa
lebih sebal ketika banjir datang membawa sampah-sampah didalamnya. Perihal
sampah, tetap menjadi polemik dimasyarakat. Satu sisi banyak larangan untuk
tidak membuang sampah sembarangan tapi sisi lain banyak yang membuang sampah
sembarangan meski, sudah banyak sosialisasi tentang dampak dari sampah. Nyatanya,
banyak dari kita justru ‘mengeluhl’ bila banjir yang datang bersama sampah
menimbulkan penyakit. Padahal, sampah itu berasal dari kita yang telah membuang
sampah sembarangan.
Apabila kita melihat dari sekitar
kita, mudah bagi kita untuk membuang sampah sembarangan, entah itu bungkus
permen, bungkus rokok, bungkus snack, puntung rokok, dan lain-lain. Padahal,
jarak dari seseorang berdiri dengan tempat sampah tidaklah jauh.
Yang
ditakutkan adalah, perihal membuang sampah sembarangan telah menjadi budaya
didalam masyarakat kita. Alhasil, sampah akan terus menghiasi tempat-tempat
umum.
Meski telah
diberlakukan peraturan tentang sampah, adanya sosialisasi untuk tidak membuang
sampah sembrangan, dan papan reklame serta semcamnya yang berisi larangan untuk
tidak membuang sampah sembarangan, masyarakat kita tetap saja ‘bebal’ dengan
hal itu.
Mengentengkan
masalah sampah justru memperparah keadaan. Hasilnya, ketika penyakit
bermunculan akibat sampah, kita hanya menyalahkan pemerintah, orang lain, dan
lain-lain. Parahnya, kita menyalahkan alam. Padahal, alam dengan kasih
sayangnya memberikan stimulus kepada manusia agar menjaga dan melestarikan
alam. Contoh kecilnya adalah tidak membuang sampah sembarangan.
Tapi. budaya membuang sampah
sembarangan bisa dihentikan. Dengan apa? Dengan cara merubah kebiasaan kita
untuk membuang sampah ditempatnya. Terlebih didaerah aliran sungai.Meski dalam
hal ini pemerintah ikut bertanggung jawab. Tapi, masyarakat juga ikut
bertanggung jawab masalah sampah ini, dengan cara tidak membuang sampah
sembarangan.Maka, koordinasi antara setiap elemen masyarakat dan pemerintah
diharapkan muncul. Guna mempercepat perubahan kebiasan suka membuang sampah
sembarangan.
Masalah sampah tidak hanya sekedar
hanya bagaimana mengolah atau mengelola sampah saja, tetapi juga terkait dengan
masalah budaya/sosiologi masyarakat. Masyarakat Indonesia umumnya tidak peduli tentang sampah,
suka buang sampah sembarangan, dan cenderung mementingkan diri sendiri.
Contoh sederhana saja. Di sebuah
lahan terdapat patok dengan pengumuman yang sangat mencolok: Dilarang membuang
sampah disini. Pada kenyataannya masih banyak orang yang membuang sampah di
tempat itu. Atau larangan-larangan senada lainnya, seperti: Dilarang membuang
sampah di sungai1, buanglah sampah pada tempatnya, yang buang sampah disini
setan. Pengumuman-pengumuman itu seperti hanya sebuah tempelan kosong tanpa
arti, seperti macam tak punya gigi, tidak ada orang yang memperhatikan atau
mematuhi larangan tersebut.
Pemerintah
atau lembaga-lembaga lain sudah cukup lama menyediakan tiga tempat sampah yang
berbeda. Satu tempat sampah untuk limbah plastik atau logam, satu tempat sampah
untuk limbah kertas, dan satu lagi tempat sampah untuk limbah organik.
Tulisannya dibuat besar sekali, warnanya menyolok, dan masih terbaca dengan
jelas dari jarak yang cukup jauh. Warnanya pun dibuat berbeda-beda. Masalahnya
sekarang, apakah warga atau masyarakat sudah membuat sampah sesuai dengan
tempatnya. Jawabannya adalah tidak. Mereka membuang sampah semaunya sendiri tanpa memperhatikan tulisan-tulisan
tersebut.
Pemerintah juga sudah mencoba membuat perda tentang sampah
yang akan menghukum orang yang membuang sampah sembarangan. Salah satunya denda
Rp. 50 rb untuk orang yang ketahuan membuang sampah sembarangan. Apakah perda
ini pernah diberlakukan? Sudahkan ada orang yang didenda karena membuang sampah
sembarangan? Jawabannya kita sudah tahu semuanya. Perda ini cuma sekedar
tulisan di atas kertas
Oleh karenanya, mari kita melestarikan
alam dengan cara membuang sampah
ditempatnya. Memang hal kecil, tapi besar
dampaknya bila diabaikan.
Mari cintai
lingkungan kita dan ciptakan budaya bersih dan tidak membuang sampah
sembarangan.
“ KITA SULIT BUANG SAMPAH
PADA TEMPATNYA “
“APA ITU BUDAYA YANG MELEKAT ??? “
“APA ITU KEBIASAAN ??? “
“TINGGALKAN MULAI SEKARANG !!!”
“ BUANGLAH SAMPAH PADA TEMPATNYA”
Dikutip dari :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar