Sabtu, 14 Juni 2014

Karya ilmiah

  Penulisan ilmiah / Karya ilmiah
(bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.
·        Laporan Ilmiah
merupakan laporan hasil penelitian ilmiah yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah tertentu.

Konsumen Hasil Penelitian
  1. Masyarakat Umum
  2. Sponsor Penelitian
  3. Masyarakat Ilmiah.
Jenis Laporan Ilmiah
  1. Laporan Lengkap (Monograf) : laporan hasil penelitian yang lengkap mencakup atau berisi :
                                 ·            proses penelitian secara menyeluruh dengan mengutarakan semua teknik dan pengalaman peneliti dalam melaksanakan penelitian.
                                 ·            Teknik penulisan harus menjelaskan hal-hal yang sebenarnya terjadi.
                                 ·            menjelaskan hal-hal yang sebenarnya terjadi di setiap tahap analisis misalnya tentang peggantian/penukaran teknik/model yang digunakan.
                                 ·            menyampaikan kegagalan yang dialami dan kendala yang dihadapi.
2.      Artikel Ilmiah adalah perasan (inti sari) dari laporan lengkap (monograf), yang disusun lebih padat dan disesuaikan dengan jumlah halaman yang disediakan dalam jurnal-jurnal ilmiah.
3.      Laporan Ringkas (Summary Report) adalah laporan yang disusun atau ditulis kembali berdasarkan artikel ilmiah atau studi-studi yang berkenaan dengan kepentingan masyarakat dalam bentuk yang mudah dipahami dan dengan bahasa yang tidak terlalu teknis. Laporan ini hanya memuat temuan-temuan utama saja tanpa menyajikan desain dan metode yang dipakai dalam melakukan penelitian.
4.      Laporan untuk Administrator dan Pembuat Keputusan : ialah laporan yang memuat tentang hal-hal penting dalam pembuatan keputusan oleh pihak pimpinan. Laporan ini tidak perlu dalam bentuk lengkap, karena pihak administrator dan pembuat kebijakan tidak memerlukan laporan demikian.
Format Laporan Ilmiah
a) Laporan Ilmiah harus berisi
         ·            Pernyataan tentang masalah yang ingin dipecahkan dalam penelitian.
         ·            Prosedur penelitian yang mencakup desain penelitian , metode penelitian yang dipilih, sampel yang ditarik, teknik pengumpulan data, metode statistik yang digunakan baik dalam pengumpulan maupun analisis data.
         ·            Hasil penelitian dan temuan-temuan.
         ·            Implikasi yang dapat ditarik dari penelitian tersebut.
b) Format Laporan
menggambarkan secara umum bagaimana penyajian laporan penelitian. Format laporan selalu berkembang dan mempunyai format yang berbeda-beda. Perkembangan ini bertujuan untuk menentukan bagian mana yang harus dilaporkan dan bagaimana cara pelaporannya.
c) Penyesuaian Format Laporan
format laporan memerlukan beberapa penyesuian dengan alasan :
         ·            Untuk menentukan seberapa resmi format yang harus digunakan
         ·            Untuk mengurangi kompleksitas pelaporan.
Secara umum format laporan memuat hal-hal berikut :
1 Halaman Judul
2. Lembar Pengesahan
3. Daftar Isi
4. Kata Pengantar
5. Ringkasan (Abstrak atau Executive Summary )
5.1 Tujuan
5.2 Hasil / Temuan
5.3 Simpulan
5.4 Rekomendasi
6. Isi Laporan :
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Ruang Lingkup Penelitian (Batasan &Rumusan Masalah)
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4 Metodologi Penelitian
1.5 Sistematika Pembahasan
Bab II. Landasan Teori
Bab III Proses Pengumpulan Data
Bab IV Analisis & Pembahasan
Bab V Simpulan dan Saran
7. Lampiran :
7.1 Daftar Pustaka
7.2 Riwayat Hidup Penulis
7.3 Format Pengumpul Data (Kuesioner)
7.4 Tabel Umum
7.5 Bahan Pendukung Lainnya.
Format Laporan (Isi Laporan)
Bab I Pendahuluan :
1.1  Latar Belakang Penelitian
paling tidak terdiri dari empat paragraph, paragraf satu mengenai alasan memilih bidang dibahas, paragraf dua mengenai alasan memilih lembaga/perusahaan sebagai obyek penelitian, paragraf tiga mengenai apa pentingnya topik bahasan yang menjadi judul penelitian (skripsi) anda, uraikan juga symtom yang terjadi (dicurigai terjadi) pada perusahaan yang diteliti. paragraf empat rangkuman secara umum mengenai hasil bahasan yang di harapkan.
1.2  Ruang Lingkup Penelitian
menunjukkan batasan dan rumusan masalah yang diteliti atau yang dibahas dalam penelitian,
1.3  Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan adalah hal-hal yang akan dicapai dari penelitian dan relevan dengan ruang lingkup penelitian.Manfaat adalah hal-hal yang akan terjadi apabila tujuan tercapai.
1.4 Metodologi Penelitian
1) Jelaskan jenis penelitian yang dipilih (reporting, descriptive, explanatory, predictive),
2) Dianjurkan bagi mahasiswa Jurusan Akuntansi melakukan penelitian explanatory atau dapat pula dikelompokkan dalam applied research dengan pendekatan Case Study : Consultant Engagement (studi yang bersifat kualitatif).
3) Penelitian diarahkan untuk menjelaskan Who, What, When, Where, dan How.4)jelaskan cara mendapatkan data ( library dan field research)
1.5 Sistematika Pembahasan
Uraian singkat tentang pembagian atau pembabakan pembahasan laporan.
Bab II Landasan Teori
1) Berisi teori-teori dan referensi lain yang relevan dengan topik dan variabel penelitian.
2) Kerangka teori yang diuraikan sebaiknya lengkap, mutakhir dan sejalan dengan permasalahan penelitian yang bersumber dari literatur atau dari hasil penelitian lain,
3) Hindari penuangan atau pengambilan teori dan referensi yang tidak relevan dengan topik atau permasalahan penelitian.
Bab III Proses Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan adalah potret kondisi yang terjadi pada obyek penelitian , antara lain :
1) Latar belakang obyek penelitian/perusahaan (sejarah, bentuk badan hukum, bidang operasi/usaha, struktur organisasi dan job description) ;
2) informasi mengenai bidang kegiatan/sistem/prosedur/praktek akuntansi yang dilakukan perusahaan yang berhubungan dengan topik penelitian dengan menonjolkan permasalahan (problem) yang terdeteksi;
3) informasi lain mengenai perusahaan yang relevan
4) hasil wawancara atau kuesioner.
Bab IV Pembahasan
Merupakan analisis dan evaluasi terhadap ruang lingkup/masalah penelitian yang dituangkan dalam bentuk formattemuan yaitu : kondisi, kriteria, sebab, akibat dan rekomendasi.
4.1 Kondisi
Suatu keadaan (kelemahan/penyimpangan/kecurangan/pemborosan) yang terjadi atas sesuatu yang diteliti.
4.2 Kriteria
Merupakan norma, aturan, kebijakan, pelaksanaan dan segala sesuatu yang seharusnya ada/terjadi/dilakukan.
4.3 Sebab
Merupakan penyebab sehingga kondisi itu terjadi/timbul.
4.4 Akibat
Merupakan konsekuensi dari timbulnya kondisi tersebut diatas, baik finasial maupun non finansial.
4.5 Rekomendasi
Merupakan langkah perbaikan secararinci yang diusulkan agar kelemahan penyimpangan, kecurangan, pemborosan yang telah terjadi (kondisi) dapat diatasi. Rekomendasi hendaknya realistis dan applicable (dapat diterapkan). Pembahasan akan lebih tajam bilamana ada tanggapan perusahaan atas permasalahan yang dibahas dan sekaligus komentar peneliti atas tanggapan perusahaan tersebut.
Bab V Simpulan dan Saran
5.1 Simpulan mengungkapkan pokok masalah yang dibahas dalam Bab III dan Bab IV dengan singkat dan jelas.
5.2 Saran yang diusulkan harus applicable dan ada masalah (temuan) nya yang diuraikan dalam Bab IV.

Proses Penulisan
  1. Pengorganisasian Laporan : mengumpulkan bahan dan data yang relevan dengan ruang lingkup dan tujuan penelitian ; membuat format laporan/penulisan (outline) ; membuat / memilih skema laporan (bentuk tradisional atau bentuk desimal).
  2. Menulis Konsep Pertama : konsolidasikan waktu anda; tulis apa saja yang ada dalam pikiran anda; jangan lakukan revisi berlebihan pada konsep pertama ini, kalau perlu rekam dulu ide anda ke dalam tape recorder dan kemudian menuliskannya ke atas kertas (PC).
  3. Periksa Tulisan
a)      Agar tulisan mudah dibaca.
b)      Revisi tata bahasa dan ejaan.
c)      Hati-hati menggunakan terminologi.
d)     Sebanyak mungkin gunakan kalimat aktif yang pendek-pendek dan hindari kalimat yang panjang.
e)      Hilangkan pengulangan-pengulangan dan pernyataan yang berlebihan.
f)       Evaluasi kaitan atau relevansi tulisan dengan ruang lingkup dan tujuan penelitian.

Pengertian Karya Ilmiah
Tulisan ilmiah adalah tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantunbahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau keilmiahannya (Ekosusilo. M, 1995:11).
Adapun tulisan dapat disebut tulisan ilmiah apabila:
a) Mengandung suatu masalah beserta pemecahannya
b) Masalah yang dikemukakan harus obyektif sesuai realita
c) Tulisan harus lengkap dan jelas sesuai dengan kaidah bahasa (EYD)
d) Tulisan disusun dengan metode tertentu
e) Tulisan disusun menurut sistem tertentu.
Ciri-ciri Yang Menandai Tulisan Ilmiah
  1. Logis
  2. Sistematis
  3. Objektif
  4. Tuntas
  5. Kebenarannya teruji
  6. Tata tulisnya sesuai dengan EYD

Jumat, 06 Juni 2014

Tugas Bahasa Indonesia 2



   Latar Belakang

            Saat ini piranti lunak semakin luas dan besar lingkupnya, sehingga tidak bisa lagi dibuat asal-asalan. Piranti lunak saat ini seharusnya dirancang dengan memperhatikan hal-hal seperti scalability, security, dan eksekusi yang robust walaupun dalam kondisi yang sulit. Selain itu arsitekturnya harus didefinisikan dengan jelas, agar bug mudah ditemukan dan diperbaiki, bahkan oleh orang lain selain programmer aslinya. Keuntungan lain dari perencanaan arsitektur yang matang adalah dimungkinkannya penggunaan kembali modul atau komponen untuk aplikasi piranti lunak lain yang membutuhkan fungsionalitas yang sama.
            Pemodelan (modeling) adalah proses merancang piranti lunak sebelum melakukan pengkodean (coding). Model piranti lunak dapat dianalogikan seperti pembuatan blueprint pada pembangunan gedung. Membuat model dari sebuah sistem yang kompleks sangatlah penting karena kita tidak dapat memahami sistem semacam itu secara menyeluruh. Semakin komplek sebuah sistem, semakin penting pula penggunaan teknik pemodelan yang baik.
            Dengan menggunakan model, diharapkan pengembangan piranti lunak dapat memenuhi semua kebutuhan pengguna dengan lengkap dan tepat, termasuk faktor-faktor seperti scalability, robustness, security, dan sebagainya.
            Kesuksesan suatu pemodelan piranti lunak ditentukan oleh tiga unsur, yang kemudian terkenal dengan sebuan segitiga sukses (the triangle for success). Ketiga unsur tersebut adalah metode pemodelan (notation), proses (process) dan tool yang digunakan.
Memahami notasi pemodelan tanpa mengetahui cara pemakaian yang sebenarnya (proses) akan membuat proyek gagal. Dan pemahaman terhadap metode pemodelan dan proses disempurnakan dengan penggunaan tool yang tepat

   Ruang Lingkup

            Ruang lingkup dari pembahasan ini berkaitan dengan pengenalan UML serta membahas tentang berbagai macam diagram yang ada dalam UML. Dimana diagram tersebut merupakan sebuah artifak dalam pengembangan sistem, jumlah diagram tersebut ada 8 buah, yaitu Class diagram / Object diagram, Statechart diagram, Component diagram, Deployment diagram, Use case diagram, Sequence diagram, Collaboration diagram, Activity diagram.

   Tujuan
            Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menjelaskan UML sebagai suatu bahasa permodelan modern pengembangan piranti l unak yang sering dikaitkan erat dengan OOAD. Serta menjelaskan tujuan dari UML itu sendiri bagi pembaca paper ini.

KONSEP DASAR UML
Untuk dapat mememahami UML diperlukan pemahaman tentang konsep bahasa
pemodelan dan tiga eleman utama UML.Tiga elemen utama UML antara lain:

A. Buiding Bloks
Building bloks ini terdapat beberapa bagian ;
. Benda / Things / Objek
Objek merupakan bagian paling statik dari sebuah model, yang
menjelaskan elemen – elemen lainnya dari sebuah konsep

Bentuk dari beberapa objek
1)Classes, sekelompok dari object yang mempunyai atribute, operasi,
dan hubungan yang semantik
2)Interfaces, antar-muka yang menghubungkan dan melayani antarkelas
dan atau elemen dan mendefinisikan sebuah
kelompok dari spesifikasi pengoperasian
3)Collaboration, interaksi dari sebuah kumpulan kelas – kelas atau
elemen – elemen yang bekerja secara bersama – sama.
4)Use cases, pembentuk tingkah laku objek dalam sebuah model serta
di realisasikan oleh sebuahcoll aborati on.
5)Nodes, bentuk fisik dari elemen – elemen yang ada pada saat
dijalankannya sebuah system




1.  ACTIVITY DIAGRAM

Diagram Aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

 
A.    Aktivitas dan Aksi
Aktivitas merupakan kumpulan aksi-aksi. Aksi-aksi melakukan langkah sekali saja tidak boleh di pecah menjadi beberapa langkah lagi. Contoh aksi yaitu :
·         Fungsi Matematika
·         Pemanggilan Perilaku
·         Pemrosesan Data.
Tiap aktivitas di mulai dengan titik awal(Initial node) dan diakhiri dengan aktivitas titik akhir (Final node).
·         Tepian aktivitas
Tepian aktivitas digambarkan dengan sebuah garis berpanah menuju aksi berikutnya, Nama diletakan dekat panah,meskipun sebagian besar tepian tidak di kasih nama.
·         Aliran Kontrol
UML yang menyediakan tepian aktivitas khusus hanya untuk mengontrol aliran, dinamakan Aliran Kontrol. Aliran ini memodelkan kontrol dari satu aksi ke aksi berikutnya.
·         Aliran Objek
Aliran objek berupa data yang jelas, Aliran ini dimaksudkan untuk mendukung data multicasting, pemilihan token,transformasi token.
·         Konektor
Konektor yaitu untuk menyederhanakan diagram aktivitas yang besar, kita dapat membagi tepiannya.Tiap konektor diberikan nama dan murni sebagai perlengkapan notasi.



B.     Token (Tokens)
Informasi yang bergerak sepanjang tepian diberi istilah dalam UML sebagai token. Token dapat mempresentasikan data real, objek atau fokus suatu kontrol. Masukan dan keluaran suatu aksi merupakan sebuah token.

C.     Titik Aktivitas
UML 2.0 mendefinisikan beberapa tipe titik aktitivitas untuk memodelkan beragam tipe aliran informasi. Istilah yang di jumpai yaitu: titik parameter untuk mempresentasikan data yang dikirimkan ke aktivitas, titik objek untuk mempresentasikan data kompleks, pin digunakan untuk mempersingkat notasi  dan pin sebagai masukan dan keluaran aksi dan titik kontrol untuk mengalirkan secara langsung ke diagram aktivitas.

D.    Titik Kontrol
Titik kontrol terdiri dari : Titik inisial, titik keputusan dan penggabungan dan titik fork –join. Titik inisial sebagai Inisialisasi, Titik keputusan dan pengabungan berbeda dengan fork-join karena data keluar tidak dilakukan sinkronisasi.

E.     Diagram Aktivitas Lanjut
Diagram Aktivitas Lanjut terdiri dari: Partisi aktivitas yaitu untuk memisahkan model yang kita buat dalam jalur horizontal, Penanganan Pengeecualian yaitu mendefinisikan tipe pengecualian dan perilaku untuk eksekusi ketika suatu pengecualian terjadi, Region ekspansi yaitu mengumpulkan aksi-aksi yang dilakukan terhadap kumpulan data input, Lingkar mempunyai tiga subergion yaitu setup, body dan tes, Pancaran yaitu suatu aksi dikatakan memancar jika menghasilkan keluaran ketika sedang memroses masukan. 

2.      STATECHART DIAGRAM
Diagram Statechart dalam UML kadang disebut dengan istilah dengan  state machine. Umumnya digunakan untuk menggambarkan behavior sebuh sistem. Berbagai bentuk state diagram telah ada sejak tahun 1960-an, dan teknik berorintasi objek paling awal yang paling awal mengadopsinya untuk menampilkan behavior.
Sebuah state machine diagram dari kelas kontroler yang mengatur sistem keamanan. State diagram ini di mulai dengan state objek kontroler saat diagramnya di buat. Diagram ini menunujukan bahwa kontroler ini dapat terdiri dari tiga state : tunggu, kunci, dan buka. Diagram ini juga memberi aturan-aturan bagi kontroler untuk berpindah dari state ke state.  Aturan-aturan ini dalam bentuk transisi: garis-garis yang menghubungkan state.

Transisi menunjukan pergerakan dari sebuah state ke state lain. Setiap transisi memiliki sebuah label yang terdiri dari tiga bagian : tigger-signature(penjaga / activity). Biasanya sebuah event tunggal yang memicu perubahan potensial pada state . Merupakan sebuah keadaan boolean, yang halus true supaya terhadi transisi . Activity adalah beberapa behavior yang dieksekusi dalam transisi. Selama transisi ini dapat berupa behavioral.

Activity internal yaitu state yang dapat berekasi terhadap event tanpa adanya transisi dengan menggunakan aktivitas internal : memasukan event, penjaga, dan activity dalam kotak state itu sendiri.

State Aktivitas yaitu aktivitas yang sedang berlangsung ditandai dengan do/, jadi disebut do activity. Kedua do activity dan aktivitas biasnya melaksanakan beberapa behavior, aktivitas bisa muncul secara instan dan tidak dapat di interupsi oleh event biasa. Sedangkan do-activity dapat dilakukan pada waktu tertentu dan dapat di interupsi .

Superstate merupakan state yang menggunakan transisi dan aktivitas internal yang sama juga dapat mengubahnya menjadi substate dan memindahkan behavior yang digunakan bersama ke dalam sebuah superstate.

Kapan menggunakan state diagram
Penggunaan state diagram hanya pada class-class yang melakukan behavior yang menarik. Dimana dengan membuat state diagram membantu anda memahami apa yang sedang terjadi. Banyak orang melakukan bahwa UI dan objek kontrol memiliki jenis behavior yang berguna untuk digambarkan dengan sebuah state diagram.
3.      SEQUENCE DIAGRAM
Sequence diagram, secara khusus menjabarkan behavior sebuah skenario tunggal. Diagram tersebut menunjukan sejumlah objek contoh dan pesan-pesan yang melewati objek-objek di dalam use case. Seqence diagram digunakan pada saat menetapkan behavior dari beberapa objek dalam use case tunggal. Tipe diagram ini sangat efisien untuk menunjukan keterikatan antar objek. Terdapat 2 model penggambaran sequence diagram, yaitu sequence diagram untuk kontrol terpusat dan sequence diagram untuk kontrol tersebar.

Sequence diagram yang menunjukkan penerapan skenario dimana pada model tersebut menunjukkan interaksi dengan menampilkan setiap pertisipan dengan garis alir secara vertikal dan pengurutan pesan dari atas ke bawah. Maksud kontrol terpusat adalah satu partisipan melakukan hampir seluruh pemrosesan dan partisipan lain yang menyediakan data.

Diagram ini menggunakan kontrol tersebar, proses disebarkan ke beberapa partisipan masing-masing dengan algoritma. Kedua model tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Bagi yang menggunakan metode pengenalan objek lebih banyak menggunakan metode terpusat karena model ini lebih sederhana yang dapat dijalankan disatu tempat. Sebaliknya dalam kontrol tersebar, logika kondisional lebih banyak diciptakan.

Setiap sistem yang komplek seharusnya bisa dipandang dari sudut pandang yang berbedabeda sehingga bisa dilakukan pemahaman secara menyeluruh. Dalam upaya-nya tersebut, UML menyediakan sembilan jenis diagram yang dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yang statis ataupun dinamis. Kesembilan jenis diagram untuk UML adalah:
1.    Use-Case Diagram - bersifat statis, memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor. Diagram ini sangat penting terutama untuk memodelkan ataupun mengorganisasikan perilaku dari sistem yang dibutuhkan pengguna
2.     Class Diagram - bersifat statis tetapi sering pula memuat kelas-kelas aktif dan memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi
3.   Statechart Diagram - bersifat dinamis yang memperlihatkan state – state dari sistem, memuat state, transisi, event, serta aktivitas. Penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka (interface), kelas, kolaborasi, terutama penting pada pemodelan system-sistem yang reaktif
4.     Activity Diagram - bersifat dinamis. Merupakan tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem
5.     Sequence Diagram - bersifat dinamis yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu
6.      Collaboration Diagram - bersifat dinamis yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan (message)
7.    Component Diagram - bersifat statis.diagram ini berhubungan dengan digram kelas dimana komponen secara tipical dipetakan ke dalam satu atau lebih kelas-kelas, antarmuka (interface) ataupun kolaborasi
8.      Diagram Objek - bersifat statis, memperlihatkan objek-objek serta serta relasi-relasi antar-objek. Selain itu juga memperlihatkan instansiasi statis dari segala sesuatu yang dijumpai pada diagram kelas
9.  Depeloyment Diagram - bersifat statis, diagram memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Digram ini sangat berguna saat aplikasi kita berlaku sebagai aplikasi yang dijalankan pada banyak mesin (distributed computing)

Daftar Pustaka
http://indrifunuda-stmiksmd.blogspot.com/2013/05/rangkuman-uml-activity-diagram-sequence.html.#sthash.Pi69G1dE.dpuf
http://sttdb.wordpress.com/2010/07/13/pengertian-uml/
http://www.scribd.com/doc/26601970/SISTEM-BERORIENTASI-OBJEK
http://www.pribadiraharja.com/yusliana/perancis.html
http://edwin-uad.tk/makalah-tentang-uml/